ِِِAbahku sering menasihati;
فاسألوا أهل الذكر إن كنتم لا تعلمون
"Fas'alu ahladz dzikri in kuntum la ta`lamun"
"Tanyalah ahli zikir jika kau tidak tahu!"
Seingatku di SD Kauman IV dulu saya sangat suka pelajaran agama Islam. Sering kubaca di rumah bacaan-bacaan keislaman, termasuk LKS latihan soal dari sekolah. Banyak pertanyaan yang tak bisa kujawab kutanyakan pada Abahku. Barangkali itu yang membuatku bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan Pak Wiji.
"Bah, sifat Nabi ada empat. Apa saja? Sebutkan!"
"Siddiq, amanah, tabligh, fathanah," ujar Abahku.
"Siddiq itu jujur, amanah terpercaya, tabligh menyampaikan dan fathanah cerdas," imbuh Abah.
Benar saja, guru agamaku, Pak Wiji besoknya menanyakan soal-soal tersebut pada kami sekelas. Tak seorang pun mampu menjawab kecuali saya. Hehe, begitulah saya belajar dari Abahku hingga terpilih mewakili sekolahku, meski langsung kalah saat Cerdas Cermat Agama. Tapi setidaknya saya bisa ambil satu pelajaran, "Ilmu tak datang kecuali dari Allah SWT, Sang Pemberi ilmu."
Alhamdulillah, akhirnya kesempatan itu datang padaku. Kini, di al-Azhar Mesir tempatku berlabuh merupakan pusat kajian ilmu-ilmu Islam sejak berabad-abad. Para penimba ilmu terus berdatangan guna mengambil manfaat dari para alim ulamanya. Dan satu pesan abahku jadi modal utama, "Fas'alu ahladz dzikri in kuntum la ta`lamun".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar